PROPOSAL KERJASAMA PENGELOLAAN GEDUNG APOLLO PONOROGO

SUMMARY
Ponorogo. Sebagai salah sebuah destinasi wisata di Jawa Timur dan di Indonesia umumnya, mempunyai karakter demografi yg unik. Kota di lereng Wilis ini meski dikategorikan kota kecil justru sangat dinamis dan paling hidup jika dibandingkan dengan kota sekarisedenan di sekitarnya. Hal tersebut bisa dilihat dari geliat perekonomian, jumlah peredaran uang dan tentu saja daya beli masyarakatnya. 

Kegiatan perekonomian Ponorogo berkembang pesat dalam dua dekade terakhir, dibarengi dengan perilaku dan gaya hidup masyarakat yg bergerak pada model konsumtif instan. Budaya ngopi dari warung tradisional hingga coffee bar bertebaran tiap jengkal di kota ini. Bisnis teknologi, otomotif dan property juga tak kalah pesat berkembang. 

Namun disisi lain, bisnis jasa dan hiburan nampaknya belum mendapat apresiasi yg pantas oleh masyarakat di kota Reyog. Padahal kota ini punya Reyog, sebuah hiburan yg berakar dari budaya lokal. Bukan perkara mudah untuk mendiagnosa apa yg salah dengan meredupnya kegiatan hiburan baik yg bersifat kedaeraha, reguler atau temporer. Pergeseran prilaku konsumen yg dipengaruhi derasnya penetrasi internet telah merubah kebiasaan offline ke online. Bioskop ke streaming, pasar ke marketplace, bermain ke game, paguyuban ke forum adalah contoh kecil bagaimana pergeseran budaya saat ini tengah berlangsung. Masyarakat cenderung memilih sesuatu yg lebih praktis dan ekonomis. 

Gedung Apollo sebagai satu legenda di Ponorogo telah banyak memberikan pengaruh bagi perkembangan budaya modern pada kota Ponorogo. Bioskop terbesar dan paling bagus ini menjadi saksi, tempat muda mudi bergandengan tangan menonton film dan pacaran. Selebihnya kita melihat gedung mentereng ini sebagai masa lalu yg menyedihkan.

Meski setelah sekian lama ditinggalkan, Apollo sebenarnya mempunyai potensi besar untuk di make up sebagai ruang publik dan berkumpul, bahkan bisa difungsikan sebagai destinasi wisata serta pusat kreatifitas masyarakat Ponorogo. Konsekuensi logis dari pemanfatan gedung ini tentu berdampak besar bagi perubahan budaya diiringi timbal balik ekonomi, baik untuk owner atau masyarakat luas.

Tidak mudah membayangkan bagaimana merubah kondisi mati suri menjadi sesuatu yg gegap gempita, lebih bermanfaat dan berdaya jual. Namun dengan sistem manajemen dan komunikasi marketing yg tepat, kita harusnya yakin bahwa tidak ada kata sia-sia dari apa yg telah diusahakan dengan perencanaan matang dan tujuan yg jelas.

Melalui business plan (rencana bisnis) ini kita berharap kiranya Apollo bisa kembali bangkit sebagai sebuah legenda yg mampunyai nilai ekomomis lebih baik.

TUJUAN
“Pemberdayaan dan pemanfaatan Gedung Apollo sebagai ruang publik yg bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis.”

SWOT
Berikut ini adalah beberapa analisis tentang Gedung Apollo yg bisa kita rangkum sampai dengan hari ini :

+ Kekuatan dan Kelebihan
  • Gedung Apollo sudah sangat terkenal khususnya di wilayah Ponorogo.
  • Gedung bioskop / gedung pertemuan paling mewah.
  • Letaknya sangat strategis, tepat di tengah jangtung kota.
  • Bentuk dan struktur bangunan yg bagus.
  • Bersifat fleksibel dan multifungsi. Bisa untuk pertemuan, pernikahan, expo dsb.
  • Kapasitas besar sehingga bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan.
  • Tata cahaya dan tata suara yg mumpuni.
  • Space yg masih longgar dan bisa dimanfaatkan sebagai center profit.
  • Akses cepat dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

+ Kelemahan dan kekurangan
  • Belum dikelola dengan baik
  • Kurangnya tenaga ahli di bidang pemasaran khususnya promosi dan manajerial bidang jasa.
  • Belum memiliki area parkir yg luas.

+ Opportunities atau Kesempatan
  • Daya beli masyarakat menengah keatas yg terus meningkat.
  • Trend perilaku konsumen yg tidak mau repot dan ribet.
  • Hall untuk acara pernikahan, perpisahan, pameran, seminar, pagelaran musik atau acara yg bersifat indoor.
  • Center profit produk-produk yg bersifat temporer.
  • Pusat oleh-oleh dan souvenir Ponorogo.
  • Pusat kegiatan kreatif.
  • Coffee Shop dan Food court
  • Publik space out door untuk pertunjukan yg bersifat reguler atau temporer.
  • Dan lain-lain

+ Ancaman
  • Harga kompetitor yg relatif lebih murah.
  • Inovasi yg dilakukan kompetitor. 
  • Birokrasi yg cukup komplek terkadang menjadi ganjalan.

STRATEGI
One Stop Service adalah sistem manajerial bidang jasa yg melakukan integrasi kegiatan satu dengan yg lainnya secara utuh dan berkesinambungan. Dalam sistem one stop service customer bisa mendapatkan pelayanan dari A sampai Z dengan hasil yg maksimal dan harga yg pantas.

  1. Menciptakan sistem pengelolaan dan manajerial secara menyeluruh, meliputi pemanfaatan, perawatan dan pengawasan.
  2. Membuat team work yg mampu membuat analisa dan menjalankan rencana bisnis dengan clean and clear.
  3. Membuat strategi marketing baik online dan offline yg terintegtasi.
  4. Kegiatan branding untuk merubah image gedung bioskop ke gedung serbaguna dan menjadikan trend setter perkembangan budaya dan ekonomi masyarakat.
  5. Menentukan positioning yg jelas dan mudah di ingat.
  6. Menciptakan berbagai center profit sesuai dengan karakter tempat namun tetap menberi manfaat bagi masyarakat dan profit yg signifikan untuk perusahaan.
  7. Menjalin hubungan yg lebih intensif dengan pemerintah dan instansi terkait.
  8. Melakukan kerjasama dengan instansi swasta, perusahaan atau pihak ketiga.
  9. One stop service

TEAMWORK
INDOGO adalah creative teamwork yg bisa mengelaborasi gagasan owner dengan tetap memperhatikan apa yg tujuan utama bisnis dan kebutuhan konsumen. Di dalam teamwork terdapat sumber daya yg berpengalaman dan siap melakukan eksekusi strategi bisnis yg telah disepakati. Ada lima bagian penting dalam team kami, yaitu :

  • Creative Group Head
  • Marketing Komunikasi
  • Designer 
  • Publik Relation
  • Event Organizer

Kami berkolaborasi menciptakan dan menjual produk atau jasa, dari masih berbentuk gagasan menuju produk jadi, hingga pemasarannya.

CLOSING
Melalui preview singkat ini kami berharap bisa bekerjasama dengan pihak owner untuk bisa memberdayakan gedung Apollo agar lebih bermanfaat dan mendatangkan nilai ekonomis yg lebih baik. 

Detail-detail kegiatan akan kami sampaikan dalam pertemuan dan presentasi.

Terima kasih
Ponorogo, 20/02/2018



Comments